Selasa, 04 April 2023

PENGERTIAN MASJID MENURUT AL QURAN.

INDAH & MEGAH : MASJID YANG BERLOKASI DI DUSUN WIJENAN KIDUL DESA SINGOLATREN KECAMATAN SINGOJURUH KABUPATEN BANYUWANGI JATIM. SELASA, 4 APRIL 2023.

Beberapa ayat dalam Al-Qur'an yang menyebutkan bahwa fungsi masjid adalah sebagai tempat yang didalamnya banyak menyebut nama Allah (tempat berdzikir), tempat beri'tikaf, tempat beribadah (shalat), pusat pertemuan islam untuk membicarakan urusan hidup dan perjuangan. (WHD).

Senin, 03 April 2023

H.MUHAMMAD ALI MAHRUS, S.HI., MH. PEDULI RAKYAT MISKIN, NURUT TAQWA SOSIAL FOUNDATION BANTU SEMBAKO DAN PENDIDIKAN GRATIS ANAK YATIM LEBIH DARI 1 MILYAR

H.Muhammad Ali Mahrus, S.HI.,MH.  
Anggota DPRD Banyuwangi dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DAPIL 7 Meliputi Kecamatan Singojuruh,  Songgon & Sempu Sekaligus Ketua Pembina Yayasan Nurut Taqwa Songgon, Banyuwangi 2023. (Foto: sumber medsos)

Ashari, S.Pd. Ketua panitia  pelaksana peduli sosial 2023 ( Foto: WHD)

Reny  Wulan Ndari, S.Pd. Bendahara  Nurut Taqwa Sosial Foundation dan Achmad Rangga adiputra Pembantu umum menyerahkan bantuan paket sembako warga miskin. senin , 3 April 2023. di desa  Singolatren, Singojuruh, Banyuwangi (Foto: WHD)

Dari kiri: TIRSA AINUN NIKA & MILA SAPITRI
Relawan Nurul Taqwa sosial Foundation ( Foto: WHD).


Nurut Taqwa sosial Fundation bergerak bidang sosial di Kelola secara profesional  membantu siswa kurang mampu , mengratiskan pendidikan anak yatim dan  ikut berpartisipasi dalam program pemerintah memberikan bantuan sosial kepada warga miskin, lansia dan kaum dhuafa.

Banyuwangi: Nurut Taqwa sosial  Foundation mengelar kegiatan  peduli sosial dengan memberikan bantuan sembako kepada warga miskin, miskin ekstrem,  Lansia, kaum dhuafa. Minggu, 2 - 3 Maret 2023  di Desa Singolatren Kecamatan Singojuruh Kabupaten Banyuwangi.

Acara  ini  merupakan peduli sosial program ramadhan berkah  guna meringankan beban hidup warga miskin, lansia dan kaum duafa saat menjalankan ibadah puasa.

Kegiatan berjalan lancar dengan persiapan dan perencanaan  yang matang sebelumya.

Turut serta dalam acara Penyerahan  bantuan  sembako Reny Wulan Ndari, S. Pd. Bendahara Nurut Taqwa sosial  Foundation , Siswa yang tergabung dalam kepengurusan OSIS SMK Nurut Taqwa dan para relawan Nurut Taqwa sosial  Foundation peduli sosial.

17 paket sembako telah didistribusikan kepada yang berhak menerimanya. Warga penerima mendapatkan 1 paket sembako senilai Rp.100.000. 

1 paket sembako masing - masing berisi: beras 5 kg,  minyak goreng, gula pasir, dan mie instan.

SUMIATI, warga Desa Singolatren, Singojuruh penerima paket sembako  merasa senang, buat bekal puasa Ramadhan. Minggu, 2 April 2023.

Mereka terlihat  senang   Sumiyati (70) warga desa Singolatren  penerima bantuan paket sembako mengungkapkan.

"Trimakasih  atas bantuanya bisa membantu meringankan beban saya, buat bekal puasa ," Ungkap Sumiyati warga penerima bantuan paket sembako yang hidup sendiri dan  tidak terdata dalam program bantuan pemerintah.

Berdasar pantauan media di lapangan masih terdapat beberapa warga miskin yang tidak  terdata sebagai penerima bantuan dari pemerintah rata rata mereka telah  lanjut usia.

Paket sembako yang telah didistribusikan oleh Nurut Taqwa sosial  Foundation  peduli sosial sejak  Januari - Maret 2023 sebanyak 39 paket sembako saat acara  di Desa Macan Putih 12 paket sembako,  Per paket sembako senilai Rp.100.000., 

 Santunan anak yatim dalam acara lomba pramuka 25 februari 2023 adalah sebesar 10 paket sembako  per paketnya  senilai Rp.150.000. 

Kini acara Ramadhan berkah Nurut Taqwa sosial Foundation peduli sosial  di Desa Singolatren  sejumlah 17 paket, per paketnya senilai Rp.100.000.

Ketua panitia pelaksana Ramadhan Berkah Nurut Taqwa sosial fundation Peduli Sosial Ashari  kepada  awak media  mengatakan.  
   
" Nurut Taqwa Sosial foundation telah memberikan 39 paket sembako kepada warga miskin," kata Ashari yang juga sebagai guru bimbingan karir SMK NT.

H.M. Ali Mahrus, dalam acara Pemerintahan  Kabupaten Banyuwangi 2023 ( foto: sumber medsos).

H.M. Ali Mahrus Ketua Pembina Yayasan Nurut Taqwa saat rapat Koordinasi  bersama pengurus Nurut Taqwa sosial  Foundation   di ruang kantor SMK NT. Sabtu, 18 Maret 2023  kepada awak media menjelaskan,

" Manajemen Nurut Taqwa sosial Fundation di kelola dengan  profesional  Setiap kegiatan   diliput oleh  media,  ini adalah sebagai wujud transparansi dan pertanggung jawaban kepada masyarakat  , pemerintah dan para donatur," terang H.M. Ali Mahrus yang Juga sebagai  Wakil Ketua DPRD Banyuwangi.

Dalam pelaksanaan  kegiatan,  Nurut Taqwa sosial  Foundation peduli sosial bekerjasama dengan media WAHID INDEPENDENT NEWS dalam hal  publikasi.

" Banyak donatur yang akan menyumbangkan dananya, maka Laporan posisi  keuangan dan semua Kegiatanya nantinya akan dipublikasikan pada  media online dan dicetak  tiap bulan,  WAHID INDEPENDENT NEWS siap ,"  terang  H.M. Ali Mahrus Yang juga sebagai Pengasuh Pondok Pesantren Nurut Taqwa Cemoro, Balak, Songgon, Banyuwangi.

H.M. ALI MAHRUS : Guru dan Karyawan SMK Nurut Taqwa  ikut berperan dalam publikasi lembaga. ( Foto: tangkapan layar).

Selain itu di beberapa kesempatan  H.M. Ali Mahrus, juga menyampaikan kepada semua guru dan karyawan  untuk  selalu melaksanakan  publikasi setiap kegiatan - kegiatan yang dilaksanakan oleh SMK Nurut Taqwa.

" Setiap  kegiatan yang dilaksanakan  oleh SMK Nurut Taqwa  harus dipublikasikan guna branding  Lembaga Kita " kata H.M. Ali Mahrus yang juga sebagai Ketua Pembina Yayasan Nurut Taqwa.

Paparan dispensasi biaya pendidikan di SMK Nurut Taqwa Songgon, Banyuwangi. Saat wisuda santri 2023.

Yayasan Nurut Taqwa, Nurut Taqwa sosial  foundation  bidang sosial pada tahun 2022 telah membantu siswa kurang mampu dan mengratiskan siswa yatim senilai 1 milyar lebih.

H.M. Ali Mahrus dalam sambutanya di acara wisuda santri PP Nurut Taqwa Minggu, 19 Maret 2023 menyampaikan, 

 "Nurut Taqwa sosial   foundation bidang sosial  telah mampu memberikan dispensasi keringanan biaya pendidikan siswa SMK Nurut Taqwa untuk siswa yatim dan kurang mampu mulai tahun 2022 sampai lulus sebesar Rp. 1.376.025.000." pungkasnya.

Dapat di ketahui SMK Nurut Taqwa songgon Banyuwangi telah membuka pendaftaran peserta didik baru tahun ajaran 2023/2024 bebas uang gedung.

Bagi siswa kurang mampu dapat keringanan biaya pendidikan,  siswa berprestasi mendapatkan beasiswa  dan gratis biaya pendidikan bagi anak yatim. (WHD).















Minggu, 02 April 2023

Foto News: NURUT TAQWA SOSIAL FOUNDATION, PEDULI SOSIAL MINGGU 2 - 3 APRIL 2023 DI DESA SINGOLATREN SINGOJURUH, BANYUWANGI

TIRSA  AINUN NIKA & MILA SAPITRI
RELAWAN NURUT TAQWA SOSIAL FOUNDATION  
( Foto: WHD). 

PEDULI SOSIAL:  17 paket produk sembako siap di distribusikan bagi yang berhak menerimanya. 1 paket sembako masing - masing  berisi: beras 5 kg, gula, minyak goreng dan mie instan. 1 paket sembako senilai Rp. 100.000. Paket sembako tersebut didistribusikan  pada Minggu, 2 - 3  April 2023. ( FOTO: WHD).

SALI, Warga penerima paket sembako dari Nurut Taqwa sosial Foundation, peduli sosial saat menerima paket sembako. Minggu 2 April 2023 di desa Singolatren, Singojuruh, Banyuwangi JATIM. ( WHD).


SALAMAH, warga penerima paket bantuan sembako  Nurut Taqwa Sosial  Foundation. Minggu, 2 April 2023.  (Foto: WHD). 


TIRSA  AINUN NIKA & MILA SAPITRI.
Relawan Nurut Taqwa Sosial Foundation peduli sosial. Minggu, 2 April 2023.  ( Foto: WHD). 

RELAWAN NURUT TAQWA SOSIAL FOUNDATION, PEDULI SOSIAL SERAHKAN  PAKET SEMBAKO PADA WARGA MISKIN. MINGGU, 2 APRIL 2023. 

Dari kanan: Reny Wulan Ndari, Achmad Rangga Adi Putra, Pengurus Nurut Taqwa Sosial Foundation Menyerahkan bantuan paket sembako kepada warga miskin di desa Singolatren, Singojuruh, Banyuwangi. Senin, 3 April 2023. ( Foto: WHD).

Serba- Serbi Nurut Taqwa Foundation Peduli Sosial: 2 PENDAFTAR SISWA BARU SMK NURUT TAQWA JADI RELAWAN PEDULI SOSIAL , LO KOK BISA.

 Relawan Nurut Taqwa Foundation,  Mila Sapitri & Tirsa Ainun Nika menyerahkan bantuan paket sembako dari Nurut Taqwa Foundation peduli sosial kepada warga miskin.  Minggu, 2 April 2023. ( Foto: WHD)
Dari kiri: TIRSA AINUN NIKA & MILA SAPITRI, Keduanya merupakan  calon siswa baru SMK Nurut Taqwa tahun 2023 yang telah menjadi relawan Nurut Taqwa Foundation peduli sosial. Foto bersama Usai penyerahan paket sembako kepada warga miskin. Minggu, 2 April 2023 di Desa Singolatren, Singojuruh, Banyuwangi, JATIM. ( FOTO: WHD).


Ba
nyuwangi: 2 Pendaftar siswa baru SMK Nurut Taqwa Songgon Banyuwangi  tahun 2023 menjadi relawan Nurut Taqwa Foundation  ikut  kegiatan peduli sosial  minggu 2 - 3 April 2023 di Desa Singolatren Kecamatan  Singojuruh Kabupaten Banyuwangi.

Ke- duanya ikut membagikan bantuan sembako kepada warga miskin bersama pengurus Nurut Taqwa Foundation. 

Asal Sekolah SMP N 1 Singojuruh Banyuwangi. Mereka atas Nama: TIRSA AINUN NIKA & MILA SAPITRI. 
PEDULI: MILA SAPITRI &TIRSA AINUN NIKA, Relawan Nurut Taqwa Foundation saat menyerahkan bantuan paket sembakon kepada warga miskin. Minggu, 2 April 2023 di desa Singolatren, Singojuruh, Banyuwangi. ( Foto: WHD)

Mila Sapitri ketika ditanya awak media terkait dirinya  bergabung di acara peduli sosial Nurut Taqwa Foundation menjelaskan,

" Kebangaan tersendiri bagi saya bisa membantu dalam penyaluran bantuan sembako kebetulan kegiatanya di desa saya selain itu, hari ini hari minggu, hari libur," kata mila sapitri pendaftar siswa baru SMK NT yang baru saja menyerahkan formulir pendaftaran di SMK NT.

Sedangkan Tirsa Ainun Nika pangilan akrabnya Tirsa  juga ikut bergabung di kegiatan penyaluran sembako dengan penuh semangat.

Tirsa  kategori siswa yang berprestasi di sekolahnya ia selalu mendapatkan peringkat kelas. Ketika di tanya awak media jurusan apa yang di ambil di SMK Nurut Taqwa ia mengatakan, 

" Saya pilih jurusan akuntansi, soalnya ingin jadi karyawan bank," katanya Tirsa yang kini masih aktif  kelas 9 SMP N 1 Singojuruh, Banyuwangi.

Sedangkan Mila Sapitri mengatakan pada awak  media mengenai jurusan yang di ambil.

" Saya mengambil jurusan TKJ" pungkasnya.

Nurut Taqwa Foundation pada bulan Ramadhan nantinya akan mengelar kegiatan buka bersama , bersama anak yatim. ( WHD).





 

Ibnu Atha'illah as-Sakandari

Syekh Ibnu Atha'illah atau Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari.


Syekh Ibnu Atha'illah atau Syekh Ahmad ibnu Muhammad Ibnu Atha’illah As-Sakandari (bahasa Arab: ابن عطاء الله السكندري) (lahir di Iskandariah (Mesir) pada 648 H/ 1250 M, dan meninggal di Kairo pada 1309 M) adalah tokoh Tarekat Syadziliyah yang merupakan salah satu tarekat sufi terkemuka di dunia dan di Indonesia.

Biografi

Namanya lengkapnya adalah Taj al-Din Abu'l Fadl Ahmad ibn Muhammad ibn 'Abd al-Karim ibn Atha 'illah al-Iskandari al-Syadzili adalah tokoh Tarekat Syadziliyah. Ia lahir di Iskandariah (Mesir) pada 648 H/1250 M, dan meninggal di Kairo pada 1309 M. Julukan Al-Iskandari atau As-Sakandari merujuk kota kelahirannya itu.[butuh rujukan]

Pendidikan

Sejak kecil, Ibnu ‘Atha’illah dikenal gemar belajar. Ia menimba ilmu dari beberapa syekh secara bertahap. Gurunya yang paling dekat adalah Abu Al-Abbas Ahmad ibnu Ali Al-Anshari Al-Mursi, murid dari Abu Al-Hasan Al-Syadzili, pendiri tarikat Al-Syadzili. Dalam bidang fiqih ia menganut dan menguasai Mazhab Maliki, sedangkan di bidang tasawuf ia termasuk pengikut sekaligus tokoh tarikat Al-Syadzili.

tergolong ulama yang produktif. Tak kurang dari 20 karya yang pernah dihasilkannya. Meliputi bidang tasawuf, tafsir, aqidah, hadits, nahwu, dan ushul fiqh. Dari beberapa karyanya itu yang paling terkenal adalah kitab al-Hikam. Buku ini disebut-sebut sebagai magnum opusnya. Kitab itu sudah beberapa kali disyarah. Antara lain oleh Muhammad bin Ibrahim ibn Ibad ar Rundi, Syaikh Ahmad Zarruq, dan Ahmad ibn Ajiba.

Karya dan Pemikiran Syekh Ibnu 'Atha'illah

Beberapa kitab lainnya yang ditulis adalah Al-Tanwir fi Isqath Al-Tadbir, Unwan At-Taufiq fi’dab Al-Thariq, Miftah Al-Falah dan Al-Qaul Al-Mujarrad fil Al-Ism Al-Mufrad. Yang terakhir ini merupakan tanggapan terhadap Syekhul Islam Ibnu Taimiyyah mengenai persoalan tauhid.

Kedua ulama besar itu memang hidup dalam satu zaman, dan kabarnya beberapa kali terlibat dalam dialog yang berkualitas tinggi dan sangat santun. Ibnu Taimiyyah adalah sosok ulama yang tidak menyukai praktik sufisme. Sementara Ibnu Atha'illah dan para pengikutnya melihat tidak semua jalan sufisme itu salah. Karena mereka juga ketat dalam urusan syari’at.

Ibnu Atha'illah dikenal sebagai sosok yang dikagumi dan bersih. Ia menjadi panutan bagi banyak orang yang meniti jalan menuju Tuhan. Menjadi teladan bagi orang-orang yang ikhlas, dan imam bagi para juru nasihat.

Ia dikenal sebagai master atau syekh ketiga dalam lingkungan tarikat Syadzili setelah pendirinya Abul Hasan Asy-Syadzili dan penerusnya, Abul Abbas Al-Mursi. Dan Ibnu Atha'illah inilah yang pertama menghimpun ajaran-ajaran, pesan-pesan, doa dan biografi keduanya, sehingga khazanah Tarekat Syadziliyah tetap terpelihara.

Meski ia tokoh kunci di sebuah tarikat, bukan berarti aktivitas dan pengaruh intelektualismenya hanya terbatas di tarikat saja. Buku-buku Ibnu Atha'illah dibaca luas oleh kaum muslimin dari berbagai kelompok, bersifat lintas mazhab dan tarikat, terutama kitab Al-Hikam.

Kitab Al-Hikam ini merupakan karya utama Ibnu Atha’illah, yang sangat populer di dunia Islam selama berabad-abad, sampai hari ini. Kitab ini juga menjadi bacaan utama di hampir seluruh pesantren di Nusantara.

Syekh Ibnu Atha’illah menghadirkan Kitab Al-Hikam dengan sandaran utama pada Al-Qur’an dan As-Sunnah. Guru besar spiritualisme ini menyalakan pelita untuk menjadi penerang bagi setiap salik, menunjukkan segala aral yang ada di setiap kelokan jalan, agar kita semua selamat menempuhnya

Kitab Al-Hikam merupakan ciri khas pemikiran Ibnu Atha’illah, khususnya dalam paradigma tasawuf. Di antara para tokoh sufi yang lain seperti Al-HallajIbnul Arabi, Abu Husen An-Nuri, dan para tokoh sufisme falsafi yang lainnya, kedudukan pemikiran Ibnu Atha’illah bukan sekadar bercorak tasawuf falsafi yang mengedepankan teologi. Tetapi diimbangi dengan unsur-unsur pengamalan ibadah dan suluk, artinya di antara syari’attarikat dan hakikat ditempuh dengan cara metodis. Corak Pemikiran Ibnu Atha’illah dalam bidang tasawuf sangat berbeda dengan para tokoh sufi lainnya. Ia lebih menekankan nilai tasawuf pada ma’rifat.

Adapun pemikiran-pemikiran tarikat tersebut adalah: Pertama, tidak dianjurkan kepada para muridnya untuk meninggalkan profesi dunia mereka. Dalam hal pandangannya mengenai pakaian, makanan, dan kendaraan yang layak dalam kehidupan yang sederhana akan menumbuhkan rasa syukur kepada Allah dan mengenal rahmat Illahi.

"Meninggalkan dunia yang berlebihan akan menimbulkan hilangnya rasa syukur. Dan berlebih-lebihan dalam memanfaatkan dunia akan membawa kepada kezaliman. Manusia sebaiknya menggunakan nikmat Allah SWT dengan sebaik-baiknya sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya," kata Ibnu Atha'illah.

Kedua, tidak mengabaikan penerapan syari’at Islam. Ia adalah salah satu tokoh sufi yang menempuh jalur tasawuf hampir searah dengan Al-Ghazali, yakni suatu tasawuf yang berlandaskan kepada Al-Qur’an dan Sunnah. Mengarah kepada asketisme, pelurusan dan penyucian jiwa (tazkiyah an-nafs), serta pembinaan moral (akhlak), suatu nilai tasawuf yang dikenal cukup moderat.

Ketiga, zuhud tidak berarti harus menjauhi dunia karena pada dasarnya zuhud adalah mengosongkan hati selain daripada Tuhan. Dunia yang dibenci para sufi adalah dunia yang melengahkan dan memperbudak manusia. Kesenangan dunia adalah tingkah laku syahwat, berbagai keinginan yang tak kunjung habis, dan hawa nafsu yang tak kenal puas. "Semua itu hanyalah permainan (al-la’b) dan senda gurau (al-lahwu) yang akan melupakan Allah. Dunia semacam inilah yang dibenci kaum sufi," ujarnya.

Keempat, tidak ada halangan bagi kaum salik untuk menjadi miliuner yang kaya raya, asalkan hatinya tidak bergantung pada harta yang dimiliknya. Seorang salik boleh mencari harta kekayaan, namun jangan sampai melalaikan-Nya dan jangan sampai menjadi hamba dunia. Seorang salik, kata Atha'illah, tidak bersedih ketika kehilangan harta benda dan tidak dimabuk kesenangan ketika mendapatkan harta.

Kelima, berusaha merespons apa yang sedang mengancam kehidupan umat, berusaha menjembatani antara kekeringan spiritual yang dialami orang yang hanya sibuk dengan urusan duniawi, dengan sikap pasif yang banyak dialami para salik.

Keenam, tasawuf adalah latihan-latihan jiwa dalam rangka ibadah dan menempatkan diri sesuai dengan ketentuan Allah. Bagi Syekh Atha'illah, tasawuf memiliki empat aspek penting yakni berakhlak dengan akhlak Allah SWT, senantiasa melakukan perintah-Nya, dapat menguasai hawa nafsunya serta berupaya selalu bersama dan berkekalan dengan-Nya secara sunguh-sungguh.

Ketujuh, dalam kaitannya dengan ma’rifat Al-Syadzili, ia berpendapat bahwa ma’rifat adalah salah satu tujuan dari tasawuf yang dapat diperoleh dengan dua jalan; mawahib, yaitu Tuhan memberikannya tanpa usaha dan Dia memilihnya sendiri orang-orang yang akan diberi anugerah tersebut; dan makasib, yaitu ma’rifat akan dapat diperoleh melalui usaha keras seseorang, melalui ar-riyadhah, dzikir, wudhu, puasa, sahalat sunnah dan amal shalih lainnya. 

( Sumber: wikipedia.org). WHD.


Sabtu, 01 April 2023

Ahmad Khātib as-Sambāsi


Kelahiran dan silsilah

Ahmad Khatib as-Sambasi dilahirkan di daerah Kampung Dagang, SambasKalimantan Barat, pada bulan Safar 1217 H. bertepatan dengan tahun 1803 M. dari seorang ayah bernama Abdul Ghaffar bin Abdullah bin Muhammad bin Jalaluddin. Ahmad Khatib terlahir dari sebuah keluarga perantau dari Kampung Sange’. Pada masa-masa tersebut, tradisi merantau memang masih menjadi bagian dari cara hidup masyarakat di Kalimantan Barat.

Sebagai sebuah daerah yang dibangun oleh Raja Tengah, keturunan dari Raja Brunei Darussalam, pada tahun 1620 M. dan menobatkan diri sebagai sebuah kerajaan sepuluh tahun kemudian. Maka wilayah Sambas adalah daerah yang telah memiliki ciri-ciri kemusliman khusus sejak Raden Sulaiman yang bergelar Muhammad Tsafiuddin dinobatkan sebagai Sultan Sambas pertama.

Pada waktu itu, rakyat Sambas hidup dari garis agraris dan nelayan. Hingga ditandatanganinya perjanjian antara Sultan Muhammad Ali Tsafiuddin (1815-1828) dengan pemerintahan kolonial Belanda pada tahun 1819 M. Perjanjian ini membentuk sebuah pola baru bagi masyarakat Sambas yakni, perdagangan maritim.

Dalam suasana demikianlah, Ahmad Khatib as-Sambasi menjalani masa-masa kecil dan masa remajanya.

Pendidikan

Di mana sejak kecil, Ahmad khatib Sambas diasuh oleh pamannya yang terkenal sangat alim dan wara’ di wilayah tersebut. Ahmad Khatib Sambas menghabiskan masa remajanya untuk mempelajari ilmu-ilmu agama, ia berguru dari satu guru-ke guru lainnya di wilayah kesultanan Sambas. Salah satu gurunya yang terkenal di wilayah tersebut adalah, H. Nuruddin Musthafa, Imam Masjid Jami’ Kesultanan Sambas.

Karena terlihat keistimewaannya terhadap penguasaan ilmu-ilmu keagamaan, Ahmad Khatib Sambas kemudian dikirim oleh orang tuanya untuk meneruskan pendidikannya ke Timur Tengah, khususnya ke Makkah. Maka pada tahun 1820 M. Ahmad Khatib Sambas pun berangkat ke tanah suci untuk menuntaskan dahaga keilmuannya. Dari sini kemudian ia menikah dengan seorang wanita Arab keturunan Melayu dan menetap di Makkah. Sejak saat itu, Ahmad Khatib Sambas memutuskan untuk menetap di Makkah sampai wafat pada tahun 1875 M.

Sebagian besar penulis Eropa membuat catatan salah, ketika mereka menyatakan bahwa sebagian besar Ulama Indonesia bermusuhan dengan pengikut sufi. Hal terpenting yang perlu ditekankan adalah bahwa Syeikh Ahmad Khatib Sambas adalah sebagai seorang Ulama (dalam arti intelektual), yang juga sebagai seorang sufi (dalam arti pemuka thariqat) serta seorang pemimpin umat yang memiliki banyak sekali murid di Nusantara. Hal ini dikarenakan perkumpulan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah yang didirikannya, telah menarik perhatian sebagian masyarakat muslim Indonesia, khususnya di wilayah MaduraBanten, dan Cirebon, dan tersebar luas hingga ke MalaysiaSingapuraThailand, dan Brunei Darussalam.

Dakwah, ketokohan & pengaruh

Thoriqoh Qodiriyah wa Naqsyabandiyah

Perlawanan yang dilakukan oleh suku Sasak, pengikut Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah yang dipimpin oleh Guru Bangkol juga merupakan bukti yang melengkapi pemberontakan petani Banten, bahwa perlawanan terhadap pemerintahan Belanda juga dipicu oleh keikutsertaan mereka pada perkumpulan Tarekat yang didirikan oleh Syeikh Ahmad Khatib Sambas ini.

Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah mempunyai peranan penting dalam kehidupan muslim Indonesia, terutama dalam membantu membentuk karakter masyarakat Indonesia. Bukan semata karena Syaikh Ahmad Khatib Sambas sebagai pendiri adalah orang dari Nusantara, tetapi bahwa para pengikut kedua Thariqat ini adalah para pejuang yang dengan gigih senantiasa mengobarkan perlawanan terhadap imperialisme Belanda dan terus berjuang melalui gerakan sosial-keagamaan dan institusi pendidikan setelah kemerdekaan.

Ajarah Syeikh Ahmad Khatib Sambas hingga saat ini dapat dikenali dari karya Fathul Arifin yang merupakah notulensi dari ceramah-ceramahnya yang ditulis oleh salah seorang muridnya, Muhammad Ismail bin Abdurrahim. Notulensi ini dibukukan di Makkah pada tahun 1295 H. kitab ini memuat tentang tata cara, baiat, talqin, dzikir, muqarobah dan silsilah Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.

Buku inilah yang hingga saat ini masih dijadikan pegangan oleh para mursyid dan pengikut Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah untuk melaksanakan prosesi-prosesi peribadahan khusus mereka. Dengan demikian maka tentu saja nama Syeikh Ahmad Khatib Sambas selalu dikenang dan di panjatkan dalam setiap doa dan munajah para pengikut Thariqah ini.

Walaupun Syeikh Ahmad Khatib Sambas termasyhur sebagai seorang tokoh sufi, namun ia juga menghasilkan karya dalam bidang ilmu fikih yang berupa manusrkip risalah Jum’at. Naskah tulisan tangan ini dijumpai tahun 1986, bekas koleksi Haji Manshur yang berasal dari Pulau Subi, Kepulauan Riau. Demikian menurut Wan Mohd. Shaghir Abdullah, seorang ulama penulis asal tanah Melayu. Kandungan manuskrip ini, membicarakan masalah seputar Jum’at, juga membahas mengenai hukum penyembelihan secara Islam.

Pada bagian akhir naskah manuskrip, terdapat pula suatu nasihat panjang, manuskrip ini ditutup dengan beberapa amalan wirid Ia selain amalan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah.

Karya lain (juga berupa manuskrip) membicarakan tentang fikih, mulai thaharah, sholat dan penyelenggaraan jenazah ditemukan di Kampung Mendalok, Sungai Kunyit, Kabupaten Pontianak, Kalimantan Barat, pada 6 Syawal 1422 H/20 Desember 2001 M. karya ini berupa manuskrip tanpa tahun, hanya terdapat tahun penyalinan dinyatakan yang menyatakan disalin pada hari kamis, 11 Muharam 1281.

Sedangkan mengenai masa hidupnya, sekurang-kurangnya terdapat dua buah kitab yang ditulis dalam bahasa Arab oleh orang Arab, menceritakan kisah ulama-ulama Mekah, termasuk di dalamnya adalah nama Syeikh Ahmad Khatib Sambas. Kitab yang pertama, Siyar wa Tarajim, karya Umar Abdul Jabbar. Kitab kedua, Al-Mukhtashar min Kitab Nasyrin Naur waz Zahar, karya Abdullah Mirdad Abul Khair yang diringkaskan oleh Muhammad Sa'id al-'Amudi dan Ahmad Ali.

Ajaran

Ajaran Syeikh Ahmad Khatib Sambas adalah Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah memiliki ajaran yang diyakini kebenarannya, terutama dalam hal-hal kesufian. Beberapa ajaran yang merupakan pandangan para pengikut tarekat ini bertalian dengan masalah tarekat atau metode untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Metode tersebut diyakini paling efektif dan efisien. Karena ajaran dalam tarekat ini semuanya didasarkan pada Al-Qur'anAl-Hadits, dan perkataan para 'ulama arifin dari kalangan Salafus shalihin.

Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah mempunyai peranan penting dalam kehidupan muslim Indonesia. Dan yang sangat penting adalah membantu dalam membentuk karakter masyarakat Indonesia. Bukan karena Syekh Ahmad Khatib Sambas sebagai pendiri adalah orang lokal (Indonesia) tetapi para pengikut kedua Tarekat ini ikut berjuang dengan gigih terhadap imperialisme Belanda dan terus berjuang melalui gerakan sosial-keagamaan dan institusi pendidikan setelah kemerdekaan.

Survey tentang sejarah Tarekat Qadiriyah dan Tarekat Naqsyabandiyah mempunyai hubungan yang erat dengan pembangunan masyarakat Indonesia. Thariqat ini merupakan salah satu keunikan masyarakat muslim Indonesia, bukan karena alasan yang dijelaskan di atas, tetapi praktik-praktik Thariqat ini menghiasi kepercayaan dan budaya masyarakat Indonesia.

Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah secara substansial merupakan aktualisasi seluruh ajaran Islam (Islam Kaffah); dalam segala aspek kehidupan. Tujuan Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah adalah tujuan Islam itu sendiri. Menurut sumber utamanya, Alquran, Islam sebagai agama diturunkan untuk membawa umat manusia ke jalan yang lurus, jalan keselamatan yang bermuara pada kesejahteraan di dunia dan kebahagiaan di akhirat (hasanah fi al-dunya dan hasanah fil al-akhirat).

Pandangan Filosofis

Pandangan filosofis Tarekat Qodiriyah wa Naqsyabandiyah mengenai hubungan kemasyarakatan, baik dengan sesama muslim mahupun dengan yang bukan muslim, dapat dilihat dalam bagian uraian Tanbih berikut:

  1. Terhadap orang-orang yang lebih tinggi dari kita, baik zahir maupun batin, harus kita hormati, begitulah seharusnya hidup rukun saling menghargai.
  2. Terhadap sesama yang sederajat dengan kita dalam segala-galanya jangan sampai terjadi persengketaan, sebaliknya harus bersikap rendah hati bergotong- royong dalam melaksanakan perintah Agama maupun Negara, jangan sampai terjadi perselisihan dan persengketaaan, kalau-kalau kita terkena firmanNya “Adzabun Alim” yang artinya duka nestapa untuk selama-lamanya dari dunia hingga akhirat;
  3. Terhadap orang-orang yang keadaannya di bawah kita, janganlah menghinanya atau berbuat tidak senonoh bersika angkuh, sebaliknya harus bersikap belas kasihan dengan kesadaran, agar mereka merasa senang dan gembira hatinya harus dituntun dan dibimbing dengan nasihat yang lemah lembut yang akan memberi keinsafan dalam menginjak jalan kebajikan;
  4. Terhadap fakir miskin, harus kasih sayang, ramah tamah serta bermanis budi, bersikap murah tangan, mencerminkan bahwa kita sadar. Coba rasakan diri kita pribadi, betapa pedihnya jika dalam keadaan kekurangan.

Kewafatan

Umar Abdul Jabbar, menyebut bulan Safar 1217 H (kira-kira bersamaan 1802 M.) sebagai tanggal lahirnya demikian pun Muhammad Sa’id al-Mahmudi. Namun mengenai tahun wafatnya di Mekah, terdapat perbedaan. Abdullah Mirdad Abul Khair menyebut bahwa Syeikh Ahmad Khatib wafat tahun 1280 H. (kira-kira bersamaan 1863 M.), tetapi menurut Umar Abdul Jabbar, pada tahun 1289 H. (kira-kira bersamaan 1872 M.).

Tahun wafat 1280 H. yang disebut oleh Abdullah Mirdad Abul Khair sudah pasti ditolak, karena berdasarkan sebuah manuskrip Fathul Arifin salinan Haji Muhammad Sa'id bin Hasanuddin, Imam Singapura, menyebutkan bahwa Muhammad Sa'ad bin Muhammad Thasin al-Banjari mengambil tariqat (berbaiat) dari gurunya, Syeikh Ahmad Khatib sedang berada di Makkah menjalani khalwat. Manuskrip ini menyebutkan bahwa baiat ini terjadi pada hari Rabu ketujuh bulan Dzulhijjah, tahun 1286 H. Jadi berarti pada tanggal 7 Dzulhijah 1286 H. Syeikh Ahmad Khathib Sambas masih hidup. Oleh tanggal wafat Syeikh Ahmad Khatib Sambas, yang wafat tahun 1289 H. yang disebut oleh Umar Abdul Jabbar lebih mendekati kebenaran.

( Sumber: wikipedia.org) WHD.


Jumat, 31 Maret 2023

Abu Dzar Al-Ghifari

Nama lengkapnya adalah Jundub bin Junadah bin Sakan bin Sufyan bin Ubaid bin Waqi'ah bin Haram bin Ghifar bin Malil bin Dhamr bin Bakr bin Abdi Manat bin Kinanah (bahasa Arabجُندب بن جَنادة) atau lebih dikenal dengan nama panggilan atau kunyah-nya yaitu Abu Dzar al-Ghifari atau Abizar al-Ghifari. Ia termasuk sahabat Nabi Muhammad yang paling awal masuk islam (Assabiqunal Awwalun).

Biografi

Abu Dzar berasal dari suku Ghifar yang dikenal sebagai suku penyamun pada masa pra-Islam. Ia memeluk Islam dengan sukarela. Ia salah seorang sahabat yang terdahulu dalam memeluk Islam. Ia mendatangi Nabi Muhammad langsung ke Mekah untuk menyatakan keislamannya.

Setelah menyatakan keislamannya, ia berkeliling Mekkah untuk mengabarkan bahwa ia kini adalah seorang Muslim, hingga memicu kekhawatiran serta kemarahan kaum kafir Quraisy dan membuatnya menjadi bulan - bulanan kaum Quraisy. Berkat pertolongan Abbas bin Abdul Muthalib, ia selamat dan suku Quraisy membebaskannya setelah mereka mengetahui bahwa orang yang dipukuli berasal dari suku Ghifar.

Meski ia termasuk sebagai sahabat yang paling awal masuk Islam, tetapi ia terlambat untuk menyertai hijrah Nabi Muhammad ke Madinah. Ia masuk Madinah setelah perang Badar berlangsung. Ada riwayat yang mengatakan bahwa ia juga tidak ikut dalam perang Khandaq, tetapi ia kemudian ikut serta dalam perang Hunain sebagai pembawa bendera perang sukunya.

Orang-orang yang masuk Islam melalui dia, adalah: Ali-al-Ghifari, Anis al-Ghifari, Ramlah al-Ghifariyah.

Dia dikenal sangat setia kepada Rasulullah. Kesetiaan itu misalnya dibuktikan sosok sederhana ini dalam satu perjalanan pasukan Muslim menuju medan Perang Tabuk melawan kekaisaran Bizantium. Karena keledainya lemah, ia rela berjalan kaki seraya memikul bawaannya. Saat itu sedang terjadi puncak musim panas yang sangat menyayat.

Dia keletihan dan roboh di hadapan Nabi SAW. Namun Rasulullah heran kantong airnya masih penuh. Setelah ditanya mengapa dia tidak minum airnya, tokoh yang juga kerap mengkritik penguasa semena-mena ini mengatakan, "Di perjalanan saya temukan mata air.

Saya minum air itu sedikit dan saya merasakan nikmat. Setelah itu, saya bersumpah tak akan minum air itu lagi sebelum Nabi SAW meminumnya." Dengan rasa haru, Rasulullah berujar, "Engkau datang sendirian, engkau hidup sendirian, dan engkau akan meninggal dalam kesendirian. Tapi serombongan orang dari Irak yang saleh kelak akan mengurus pemakamanmu." Abu Dzar Al Ghifary, sahabat setia Rasulullah itu, mengabdikan sepanjang hidupnya untuk Islam.  

(Sumber: wikipedia.org) .WHD.


TEFA OTOMOTIF SMK NURUT TAQWA BERIKAN LAYANAN JASA SERVICE.

TEFA Otomotif memberikan pelayanan prima pada Masyarakat Umum. Sabtu, 5/8/2023. Stand TEFA  Otomotif di ...