Jumat, 31 Maret 2023

Abu Dzar Al-Ghifari

Nama lengkapnya adalah Jundub bin Junadah bin Sakan bin Sufyan bin Ubaid bin Waqi'ah bin Haram bin Ghifar bin Malil bin Dhamr bin Bakr bin Abdi Manat bin Kinanah (bahasa Arabجُندب بن جَنادة) atau lebih dikenal dengan nama panggilan atau kunyah-nya yaitu Abu Dzar al-Ghifari atau Abizar al-Ghifari. Ia termasuk sahabat Nabi Muhammad yang paling awal masuk islam (Assabiqunal Awwalun).

Biografi

Abu Dzar berasal dari suku Ghifar yang dikenal sebagai suku penyamun pada masa pra-Islam. Ia memeluk Islam dengan sukarela. Ia salah seorang sahabat yang terdahulu dalam memeluk Islam. Ia mendatangi Nabi Muhammad langsung ke Mekah untuk menyatakan keislamannya.

Setelah menyatakan keislamannya, ia berkeliling Mekkah untuk mengabarkan bahwa ia kini adalah seorang Muslim, hingga memicu kekhawatiran serta kemarahan kaum kafir Quraisy dan membuatnya menjadi bulan - bulanan kaum Quraisy. Berkat pertolongan Abbas bin Abdul Muthalib, ia selamat dan suku Quraisy membebaskannya setelah mereka mengetahui bahwa orang yang dipukuli berasal dari suku Ghifar.

Meski ia termasuk sebagai sahabat yang paling awal masuk Islam, tetapi ia terlambat untuk menyertai hijrah Nabi Muhammad ke Madinah. Ia masuk Madinah setelah perang Badar berlangsung. Ada riwayat yang mengatakan bahwa ia juga tidak ikut dalam perang Khandaq, tetapi ia kemudian ikut serta dalam perang Hunain sebagai pembawa bendera perang sukunya.

Orang-orang yang masuk Islam melalui dia, adalah: Ali-al-Ghifari, Anis al-Ghifari, Ramlah al-Ghifariyah.

Dia dikenal sangat setia kepada Rasulullah. Kesetiaan itu misalnya dibuktikan sosok sederhana ini dalam satu perjalanan pasukan Muslim menuju medan Perang Tabuk melawan kekaisaran Bizantium. Karena keledainya lemah, ia rela berjalan kaki seraya memikul bawaannya. Saat itu sedang terjadi puncak musim panas yang sangat menyayat.

Dia keletihan dan roboh di hadapan Nabi SAW. Namun Rasulullah heran kantong airnya masih penuh. Setelah ditanya mengapa dia tidak minum airnya, tokoh yang juga kerap mengkritik penguasa semena-mena ini mengatakan, "Di perjalanan saya temukan mata air.

Saya minum air itu sedikit dan saya merasakan nikmat. Setelah itu, saya bersumpah tak akan minum air itu lagi sebelum Nabi SAW meminumnya." Dengan rasa haru, Rasulullah berujar, "Engkau datang sendirian, engkau hidup sendirian, dan engkau akan meninggal dalam kesendirian. Tapi serombongan orang dari Irak yang saleh kelak akan mengurus pemakamanmu." Abu Dzar Al Ghifary, sahabat setia Rasulullah itu, mengabdikan sepanjang hidupnya untuk Islam.  

(Sumber: wikipedia.org) .WHD.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

TEFA OTOMOTIF SMK NURUT TAQWA BERIKAN LAYANAN JASA SERVICE.

TEFA Otomotif memberikan pelayanan prima pada Masyarakat Umum. Sabtu, 5/8/2023. Stand TEFA  Otomotif di ...